Gebyar Pesona Budaya 2018
Sampurasuun.....
Rampees!!!
Sapaan khas orang Sunda yang menandakan someah ka semah ( sopan terhadap tamu ) yang tercermin dalam kehidupan sosial dan budaya sehari - hari.
Garut kota kecil yang kaya akan budaya, bisa kita rasakan dalam Gelaran Pesona Budaya Garut 205 yang masuk ke dalam 100 event Kementrian Pariwisata Indonesia, lebih dari 10 kesenian khas Garut dan Jawa barat juga beberapa kesenian khas dari Provinsi lain yang ada di Indonesia ikut unjuk kebolehan dalam helaran budaya yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Indonesia.
Dibuka oleh atraksi seni kolosal persembahan beberapa sanggar seni binaan Dinas Pariwisata Garut menyajikan karya yang spektakuler, sajian epic juga di tampilkan oleh sanggar seni yang ada di Kecamatan kabupaten Garut.
- Lais
merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang
dibentangkan dan dikaitkan di antara dua buah bambu dengan ketinggian 10 sampai 13 meter
untuk di panjat dan melakukan aksi yang spetakuler
Nama Lais sendiri diambil seorang yang ahli memanjat pohon kelapa, sehingga untuk mengenang jasanya yang ringan tangan mengambil kelapa warga, Maka di buatlah suatu pertunjukan identik seperti kang Lais dengan mengadopsi akrobatik Seni Kucingan yang masih merupakan bagian dari Reyog Ponorogo.[1]
Kucingan menceritakan seekor Kucing yang di perankan singo barong tanpa dadak merak sedang mengejar Tikus yang diperankan oleh Bujang Ganong, karena telah mengganggu tidurnya,hanya saja di Lais tidak menggunakan cerita kucingan dan seragam reyog serta topengnya yang menyulitkan pandangan penari Lais.[1]
Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog dan terompet.[1]
Lais merupakan bukan satu-satunya kesenian Garut yang mengadopsi dari seni bagian Reyog, yang lainnya seperti Surak Ibra dari senggak dan baru-baru ini Barong Domba Garut yang biasa disebut Badogar.
- Tari Topeng
kesenian yang ditampilkan oleh Siswa - Siswi SMK Wikrama Garut ini merupakan bentuk kesenian hasil dari improvisasi dari tari topeng yyang sudah ada di Jawa barat, memadukan unsur tarian tradisional dengan menggunakan kostum dari bahan alami yang mencerminkan keselarasaan alam dan manusia sesuai dengan adat istiadat orang Garut
- Pontrangan
kesenian asal kabupaten Tetangga Garut ini yaitu Ciamis menyajikan pertunjukan yangg memberikan kesan sakral,Pontrangan sendiri mempunyai arti tempat makan Zaman dulu yang dianyam dari daun daunan, kesenian ini bertujuan memasyarakatkan kembali alat alat tradisional yang penggunaannya sudah tergerus Zaman.
selain beberapa kesenian tadi, tampil juga sajian menarik dan jenaka yang ditampilkan oleh annak - anak muda asal Yogyakarta, disela sela atraksi budaya ada hal yang menarik para pengunjung dengan adanya patroli udara yang dilakukan oleh polres Garut dengan menggunakan para motor menambah semarak acara ini.
Usia tua bukan jaminan untuk jadi dewasa, di usia yang ke 205 tahun, Garut masih harus berbenah terutama dalam melestarikan kebudayaan asli khususnya kesenian-kesenian tradisional, di era modernisasi ini semakin banyak generasi muda yang tidak mengenal budaya asli daerahnya, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk terus bisa ngamumule budaya lokal sebagai perwujudan budaya Nasional.
kebudayaan bukan semata ceremonial tapi kebudayaan merupakan hasil cipta karsa manusia yang harus dilestarikan. wilujeng milangkala hari jadi Garut ka 205...
sumber Tulisan : wikipedia & wawancara
sumber Poto : Dokumentasi Pribadi
Rampees!!!
Sapaan khas orang Sunda yang menandakan someah ka semah ( sopan terhadap tamu ) yang tercermin dalam kehidupan sosial dan budaya sehari - hari.
tari pembuka helaran budaya |
Garut kota kecil yang kaya akan budaya, bisa kita rasakan dalam Gelaran Pesona Budaya Garut 205 yang masuk ke dalam 100 event Kementrian Pariwisata Indonesia, lebih dari 10 kesenian khas Garut dan Jawa barat juga beberapa kesenian khas dari Provinsi lain yang ada di Indonesia ikut unjuk kebolehan dalam helaran budaya yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Indonesia.
Dibuka oleh atraksi seni kolosal persembahan beberapa sanggar seni binaan Dinas Pariwisata Garut menyajikan karya yang spektakuler, sajian epic juga di tampilkan oleh sanggar seni yang ada di Kecamatan kabupaten Garut.
penampilan kolosal sanggar seni di Kabupaten Garut |
- Lais
merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang
dibentangkan dan dikaitkan di antara dua buah bambu dengan ketinggian 10 sampai 13 meter
untuk di panjat dan melakukan aksi yang spetakuler
Nama Lais sendiri diambil seorang yang ahli memanjat pohon kelapa, sehingga untuk mengenang jasanya yang ringan tangan mengambil kelapa warga, Maka di buatlah suatu pertunjukan identik seperti kang Lais dengan mengadopsi akrobatik Seni Kucingan yang masih merupakan bagian dari Reyog Ponorogo.[1]
Kucingan menceritakan seekor Kucing yang di perankan singo barong tanpa dadak merak sedang mengejar Tikus yang diperankan oleh Bujang Ganong, karena telah mengganggu tidurnya,hanya saja di Lais tidak menggunakan cerita kucingan dan seragam reyog serta topengnya yang menyulitkan pandangan penari Lais.[1]
Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog dan terompet.[1]
Lais merupakan bukan satu-satunya kesenian Garut yang mengadopsi dari seni bagian Reyog, yang lainnya seperti Surak Ibra dari senggak dan baru-baru ini Barong Domba Garut yang biasa disebut Badogar.
- Tari Topeng
kesenian yang ditampilkan oleh Siswa - Siswi SMK Wikrama Garut ini merupakan bentuk kesenian hasil dari improvisasi dari tari topeng yyang sudah ada di Jawa barat, memadukan unsur tarian tradisional dengan menggunakan kostum dari bahan alami yang mencerminkan keselarasaan alam dan manusia sesuai dengan adat istiadat orang Garut
- Pontrangan
kesenian asal kabupaten Tetangga Garut ini yaitu Ciamis menyajikan pertunjukan yangg memberikan kesan sakral,Pontrangan sendiri mempunyai arti tempat makan Zaman dulu yang dianyam dari daun daunan, kesenian ini bertujuan memasyarakatkan kembali alat alat tradisional yang penggunaannya sudah tergerus Zaman.
selain beberapa kesenian tadi, tampil juga sajian menarik dan jenaka yang ditampilkan oleh annak - anak muda asal Yogyakarta, disela sela atraksi budaya ada hal yang menarik para pengunjung dengan adanya patroli udara yang dilakukan oleh polres Garut dengan menggunakan para motor menambah semarak acara ini.
Usia tua bukan jaminan untuk jadi dewasa, di usia yang ke 205 tahun, Garut masih harus berbenah terutama dalam melestarikan kebudayaan asli khususnya kesenian-kesenian tradisional, di era modernisasi ini semakin banyak generasi muda yang tidak mengenal budaya asli daerahnya, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk terus bisa ngamumule budaya lokal sebagai perwujudan budaya Nasional.
Patroli Udara Dengan Para motor |
penampilan dari D.I Yogyakarta |
kebudayaan bukan semata ceremonial tapi kebudayaan merupakan hasil cipta karsa manusia yang harus dilestarikan. wilujeng milangkala hari jadi Garut ka 205...
Atraksi debus dari salah satu Kecamatan di Garut |
sumber Tulisan : wikipedia & wawancara
sumber Poto : Dokumentasi Pribadi
Comments
Post a Comment