Sejarah Singkat Gladian Pecinta Alam Indonesia

peserta Gladian Pecinta Alam 1

Pecinta Alam sebuah kata yang sering kita dengar, tapi apakah kita semua tahu apa itu pecinta alam? Banyak orang yang mengira bahwa pecinta alam adalah orang yang suka naik gunung, berarung jeram ataupun menelusuri kegelapan – kegelapan abadi perut bumi. itu hanya sebagian kecil dari kegiatan pecinta alam, pecinta alam jauh lebih luas cakupannya. Pada kesempatan kali ini penulis tidak akan membahas apa itu pecinta alam, tapi lebih spesifik mengenai salah satu kegiatan pecinta alam, yaitu GLADIAN PECINTA ALAM INDONESIA

Sejak lahirnya beberapa organisasi pecinta alam medio tahun 1964 yang merupakan sebuah tonggak sejarah kegiatan petualangan alam bebas di Indonesia, walaupun jauh sebelum itu sudah ada organisasi pecinta alam seperti Perkoempoelan Petjinta Alam ( PPA ) jogjakarta 1953 dan IPKA INDRAKILA Malang 1955. Mulai saat itu kegiatan petualangan yang dimotori para pemuda pemudi indonesia mulai menggelaiat. Pada tahun 1970 dimulai dengan Gladian Wanadri yang mengundang beberapa organisasi Pecinta alam seputaran Jawa barat dan DKI jakarta untuk mengikuti latihan bersama, akan tetapi banyaknya minat peserta pada saat itu juga adanya peserta dari luar Jawa barat seperti TMS 7 Malang dan Kapuronto Universitas Airlangga Surabaya. Sehingga Gladian ini dikenal sebagai Gladian Pecinta Alam pertama, kegiatan lapangan terpusat di Tebing citatah dan beberapa kegiatan lain seperti pemaparan Herman Lantang ( MAPALA UI ) tentang kehidupannya selama 2 tahun berada di tengah - tengah  Suku Dani di Pedalaman papua, unsur lain yang hadir pada Gladian pertama ini yaitu: RPKAD, Brigade Satwa Menpor K9. Gladian ini di ketuai oleh Alm. Remi Tjahari (WANADRI).

Foto Gladian 3, Pantai Carita
Gladian pecinta alam ke 2 diselenggarakan di Batu Malang, sebagai tuan rumah juga penyelenggara dari Gladian pecinta alam ke 2 ini yaitu dari TMS 7 Malang juga dibantu beberapa Organisasi pecinta Alam yang ada di Malang. TMS 7 mendapatkan mandat sebagai penyelenggara dari forum hasil kesepakatan pada Gladian yang pertama, dengan catatan apabila tidak terselenggara selama satu tahun maka mandat tersebut dicabut. Ada hal unik pada Gladian pecinta alam ke 2 ini yaitu munculnya embrio atau draft kode etik pecinta alam Indonesia. Gladian ke 2 ini cakupannya lebih luas diantaranya hadirnya organisasi pecinta alam di luar pulau Jawa yaitu : ABC ( Arya Bima Putera Club ) SMAN 1 DENPASAR dan RAC (Rinjani Arga Club) Lombok, turut pula hadir beberapa sesepuh dari Wanadri: Roni kebo, effendi, Tatang Gibas, Ukok, Iman Tekel, Mas Is, Saryanto Sarbini dan Katel. Gladian Pecinta Alam ke 2 ini diselenggarakan pada bulan Desember 1970 di Batu dan Coban Rondo Malang.


Gladian Pecinta alam ke 3 diselenggarakan pada bulan Desember 1972 di Pantai carita Banten
dengan tuan rumah atau sebagai penyelenggara adalah beberapa Organisasi pecinta alam dari Jakarta, dalam Gladian ke 3 ini tidak ada hal yang menarik menurut narasumber, karena tidak adanya kegiatan pasti, hanya bermain main di sekitaran pantai dan beberapa forum diskusi.

Yang terakhir yang akan dibahas kali ini adalah Gladian Pecinta alam ke 4 yang diselenggarakan pada bulan januari 1974 yang bertempat di ujung pandang, Gladian ke 4 ini merupakan Gladian yang paling bersejarah dalam dunia Organisasi pecinta alam Indonesia, karena pada Gladian kali ini disepakatinya Kode Etik Pecinta Alam Indonesia yang masih digunakan oleh seluruh Organisasi pecinta Alam yang ada di Indonesia sampai sekarang. Walaupun pada kenyataannya kode etik yang digunakan ada beberapa versi tapi secara keseluruhan isi dan hakikatnya sama, di bawah penulis lampirkan beberapa foto asli kode etik pecinta alam dari berbagai versi. Gladian ke 4 diselenggarakan oleh Badan koordinasi Remaja olah raga dan Seni.

Secara harfiah Gladian adalah berlatih, Gladian pecinta alam Indonesia merupakan arena tempat berlatih, bertukar pikiran dan Informasi seputar kegiatan Pecinta Alam yang diikuti oleh seluruh Organisasi Pecinta Alam tanpa memandang kasta, Seperti: Kelompok Pecinta Alam ( KPA ), Siswa Pecinta Alam (SISPALA) dan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA). Sejak gladian pertama sampai terakhir sudah 13 kali penyelenggaraan, dan rencanya 2017 ini akan diselenggarakan kembali di Sumatera Barat. SEMOGA!

Penulis                 : R Ginanjar
Sumber Foto        : Koleksi Pribadi Pakdhe Johny Wiro Sableng

beberapa dokumentasi kegiatan Gladian Pecinta Alam 1 sampai 3


Sumber foto : Koleksi Pribadi Pakdhe Johny Wiro Sableng (TMS 7 Malang)

Comments

Popular posts from this blog

Pendakian Gunung Cikuray via Kiara Janggot

OPEN TRIP GUNUNG PAPANDAYAN ( TRIP TO FREEDOM )